Kamis, 08 Mei 2008

Fenomena dan Dilema UN

Fenomena dan Dilema

Sungguh diluar perkiraan memang bahwa situasi dan kondisi pendidikan di seluruh pelosok tanah air, sangat mencekam terutama menjelang saat akhir siswa menempuh evaluasi belajar yang saat ini diberi nama dengan sebutan Ujian Nasional ( UN ) sebutan terakhir setelah kurang lebih lima tahun sebelunnya bernama EBTANAS (Evaluasi Tahap Akhir Nasional).
Pada saat masih bernama Etanas hampir tidak pernah ada berbagai gejolak seperti pada saat ini dengan nama UN, sejak UN diberlakukan diseluruh tanah air bagi siswa yang akan menempuh ujian tingkat akhir yang pada saat itu patokan nilai minimal 3.00 untuk syarat lulus nya siswa. Pada saat itu sudah mulai tampak beberapa gejolak dimasyarakat dan siswa-siswi yang akan melanjutkan study nya ketingkat yang lebih tinggi satu tingkat dari masa belajarnya. Ratusan bahkan ribuan siswa dinyatakan tidak lulus disebabkan nilai tidak memenuhi syarat untuk lulus yaitu : jika salah satu mata pelajaran mendapat nilai kurang dari 3.00. maka siswa tersebut dinyatakan tidak lulus, mungkin karena ini adalah pelaksanaan pertama kalinya system UN, maka siswa masih diperkenankan mengikuti ujian ulangan selang beberapa bulan berikutnya hingga mencapai syarat lulus. Karena masih ada toleransi perbaikan nilai kelulusan maka diantara siswa belum begitu banyak muncul gejolak yang terjadi di lingkungan siswa maupun di masyarakat.
Syarat kelulusan pada tahun-tahun berikutnya semakin tinggi, dari 3.00, 3,25, 4.25, hingga saat ini syarat rata-rata nilai seluruh mata ujian minimal 5.25. boleh ada nilai 4, tetapi rata-rata keseluruhan minimal 6.00. dari seluruh mata pelajaran yang di UN kan.
.......tunggu sambungan ya...

Tidak ada komentar: