Jumat, 16 Mei 2008

Rencana Pelaksanaan Perpisahan


Tampak gambar Taman di sekeliling ruangan belajar


Orangtua siswa sedang memperkirakan tempat panggung

Pelaksanaan acara pelepasan siswa/i kls ix sudah diambangpintu, pematangan acara dan penggalangan dana sudah diputuskan lewat panitia pelaksana perpisahan yang diketuai oleh Pak Dr. Ir Ade ( dosen IPB Bogor ), danwakil ketua : Pak Jamser S. ( perwakilan  Guru) serta seksi-seksi kepanitiaan gabungan dari orangtua siswa kls IX beserta guru yang ikut serta membantu demi suksesnya pelaksanaan. Seperti yang terlihat pada gambar, para orangtua siswa yang terlibat dalam kepanitiaan pada hari sabtu 17 Mei 2008 sedang merencanakan letak panggung yang akan ditempatkan di depan tiang bendera menghadap lapangan basket, sehingga peserta dan undangan dapat dengan dekat dijangkau karena akan di tempatkan mengitari panggung acara, disebelah kiri danpanggung tepatnya di sepanjang trotoar akan diadakan semacam bazar, berupa produk- produk dari sponsor, yang kebetulan dari pihak orangtua siswa mempunyai keahlian dalam penggalangan sponsor-sponsor yang dapat mendukung suksesnya acara pelaksanaan.

Rabu, 14 Mei 2008

Belajar Matematika Lewat Situs Internet

Silahkan Anda Coba Sistem Belajar ini dan berikan Komentar anda

Kamis, 08 Mei 2008

Sertifikasi Guru Thn 2008

Sertifikasi Guru

Info Perpisahan

INFO PERPISAHAN

Pada Tahun Pelajaran 2007/2008 ini acara perpisahan untuk Kelas IX, direncanakan akan dilaksanakan di lokasi SMP N 14 Bogor, mengingat dana yang tersedia sangat terbatas yakni hanya berkisar Rp 80.000 tiap siswa, jika dibandingkan dengan tahun lalu dana cukup memadai sebab ditambah lagi dengan pungutan sumbangan terhadap kelas VII, dan VIII sebesar 20.000 tiap siswa sehingga acara perpisahan bisa dilaksanakan digedung yang cukup mewah. yang didukung oleh sarana yang lengkap seperti sound system, dan alat alat musik lainnya. Pada tahun ini Panitia Perpisahan yang tiap tahunnya berganti, yang di ketua i oleh Pak Jamser memutuskan tidak memungut dana tambahan dari kelas VII, maupun kelas VIII dengan pemikiran andaikata ada orangtua siswa yang mempunyai 2 atau 3 anak yang sedang belajar di SMP N 14 Bogor, maka pungutan tambahan ini akan dirasakan sangat memberatkan para orang tua dan memang yang mempuinyai acara adalah kelas 3 (kls IX), sehingga besar kecilnya acara harus tergantung dari besar dana masing-masing kelas yang menempuh tingkat ahir pelajaran dan akan melakukan acara pelepasan siswa.
Keputusan itu telah diambil oleh panitia tahun ini dan didalamnya kita libatkan orang tua siswa yang juga merupakan anggota panitia. Susunan acara dan acara-acara pendukung dari kelas VII maupun kelas VIII sudah disiapkan melalui pembina - pembina ekstrakurukuler. Dan juga dari kelas IX sendiri yang mempunyai group band atau group musik akan kita tampung dengan alat musik yang kita sediakan.
Semoga acara tersebut dapat terlaksana dengan baik lancar tanpa suatu hambatan apapun. Dan semoga siswa-siswi tercinta SMP Negeri 14 Bogor dapat melanjutkan masa belajarnya ke tingkat yang lebih tinggi, dengan perolehan nilai yang memuaskan. Teriring doa dari Bapak/ Ibu Guru mu serta semua personel di SMP Negeri 14 Bogor yang telah turut serta dalam mensukseskan masa belajarmu selama di SMP N 14 Bogor. Selamat dan Sukses.

Fenomena dan Dilema UN

Fenomena dan Dilema

Sungguh diluar perkiraan memang bahwa situasi dan kondisi pendidikan di seluruh pelosok tanah air, sangat mencekam terutama menjelang saat akhir siswa menempuh evaluasi belajar yang saat ini diberi nama dengan sebutan Ujian Nasional ( UN ) sebutan terakhir setelah kurang lebih lima tahun sebelunnya bernama EBTANAS (Evaluasi Tahap Akhir Nasional).
Pada saat masih bernama Etanas hampir tidak pernah ada berbagai gejolak seperti pada saat ini dengan nama UN, sejak UN diberlakukan diseluruh tanah air bagi siswa yang akan menempuh ujian tingkat akhir yang pada saat itu patokan nilai minimal 3.00 untuk syarat lulus nya siswa. Pada saat itu sudah mulai tampak beberapa gejolak dimasyarakat dan siswa-siswi yang akan melanjutkan study nya ketingkat yang lebih tinggi satu tingkat dari masa belajarnya. Ratusan bahkan ribuan siswa dinyatakan tidak lulus disebabkan nilai tidak memenuhi syarat untuk lulus yaitu : jika salah satu mata pelajaran mendapat nilai kurang dari 3.00. maka siswa tersebut dinyatakan tidak lulus, mungkin karena ini adalah pelaksanaan pertama kalinya system UN, maka siswa masih diperkenankan mengikuti ujian ulangan selang beberapa bulan berikutnya hingga mencapai syarat lulus. Karena masih ada toleransi perbaikan nilai kelulusan maka diantara siswa belum begitu banyak muncul gejolak yang terjadi di lingkungan siswa maupun di masyarakat.
Syarat kelulusan pada tahun-tahun berikutnya semakin tinggi, dari 3.00, 3,25, 4.25, hingga saat ini syarat rata-rata nilai seluruh mata ujian minimal 5.25. boleh ada nilai 4, tetapi rata-rata keseluruhan minimal 6.00. dari seluruh mata pelajaran yang di UN kan.
.......tunggu sambungan ya...